BENGKULU SELATAN | Kedatangan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Bengkulu Selatan, Deby Setiawan ke sekretariat DPC IMO-Indonesia Bengkulu Selatan disambut hangat belasan pimpinan media online.
Tidak sekadar bersilaturrahmi, kedatangan mantan nahkoda kapal tanker tersebut lebih ditujukan pada konsolidasi sosial lintas organisasi, guna membangun sinergitas dan menentukan kerangka program internal dan program kolaborasi.
“Sebagai ‘anak baru’ di dunia politik praktis, tentunya saya butuh banyak kritik dan masukan dari rekan-rekan pegiat pers yang sudah lebih dulu malang-melintang di kancah sosial kemasyarakatan,” tuturnya, Senin (30/8) siang.
Deby berencana, dalam waktu dekat sudah bisa menetapkan padu-padan program sosial Partai Gerindra dengan berbagai organisasi lain di Kabupaten Bengkulu Selatan, agar bisa segera berbagi manfaat.
“Sudah lumayan lama saya amati, IMO-Indonesia punya tempat tersendiri di hati masyarakat kita. Beberapa program terobosan yang hampir mustahil terlaksana, sekarang mulai berwujud. Ini menjadi atensi khusus kami,” ungkap pemuda yang tengah bermetamorfosa mejadi pengusaha minyak ini.
Deby mencontohkan, beberapa hari lalu DPC IMO-Indonesia Kabupaten Bengkulu Selatan sukses menghentikan pungutan sumbangan Komite SMPN 1 yang diduga bakal membebani orang tua siswa, disusul gerakan serupa di seluruh lembaga pendidikan.
Kemudian, kata dia, DPW IMO-Indonesia Provinsi Bengkulu yang juga bermarkas di Bengkulu Selatan —tepatnya di Danau Kawutan Serunting— sejak setahun lalu telah menjadi ‘biang kerok’ pergerakan ekonomi kreatif puluhan desa wisata sekaligus membangkitkan delapan destinasi wisata di sepanjang DAS Bengkenang.
“Ini studi banding pertama saya sebagai Ketua DPC Gerindra Bengkulu Selatan. Saya harap program-program IMO bisa menginspirasi, khususnya bagi diri saya agar bisa menadikan partai politik ini menampakkan peran sosialnya secara nyata di tengah masyarakat,” tandas Deby.
Ketua DPC IMO-Indonesia Bengkulu Selatan, Ahmad Sulaiman dalam kesempatan sama menyambut positif tawaran bersinergi membangun daerah.
Apalagi, Bengkulu Selatan memang sedang butuh andil pemuda-pemuda tangguh mendorong perekonomian masyarakat, khususnya pelaku UMKM, di masa dan pascapandemi Covid-19.
“Pada prinsipnya, kami terbuka untuk siapa saja. Kita sinergikan, bahkan kalau perlu berkolaborasi menggagas program-program kerakyatan yang produkif,” ujarnya.
Kebetulan, lanjut Sulaiman, IMO DPW Bengkulu bersama seluruh DPC dalam dua pekan ke depan akan mengaktifkan kembali Arung Jeram Batu Balai sebagai destinasi wisata minat khusus berpangsa pasar internasional.
Selain itu, dengan dijadikannya Batu Balai di Kecamatan Air Nipis (dalam wilayah DPC Bengkulu Selatan) sebagai ajang kejuaraan arung jeram terbuka dunia berlabel World Whitewater Championship (2WC) IMO-Indonesia Go International, menjadi PR tersendiri.
Event memperebutkan ratusan medali dan uang tunai USD 10 ribu ini akan dihadiri Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, dirangkai pencanangan kawasan Ekowisata Serunting dan Ekowisata Sepit Kancing.
“Atlet-atlet lokal sudah dilatih sejak awal tahun, melibatkan klub-klub arung jeram dan instansi berkompeten. Kalau tidak terhalang (pandemi-red), akan kita laksanakan akhir tahun ini, tentatif hingga pertengahan 2022. Ini semua bertujuan menggerakkan sektor pariwisata, ekonomi kreatif dan pembinaan olahraga,” bebernya.
Ketua DPW IMO-Indonesia Provinsi Bengkulu, Ersanius mengungkap senada. Ketua Umum Dayung Serunting —organisasi penggagas dua kawasan ekowisata— ini memandang kedatangan petinggi Partai Gerindra ke sekretariat DPC adalah anugerah.
“Berarti sekarang IMO-Indonesia tidak sendirian. Di luar konteks bisnis masing-masing, para mitra kerja mulai merapatkan barisan untuk andil bersama mencapai tujuan misi sosial,” simpulnya.
Pendiri Batu Balai Rafting —klub operator pemandu wisata arung jeram— dan pendiri klub paralayang Crazy Bee yang bermarkas di Desa Suka Rami ini berharap DPC Gerindra Bengkulu Selatan dalam waktu dekat bisa merumuskan satu program yang mudah dikolabirasikan di lapangan.
“Nanti kita buat pakta integritas, atau sejenis kesepakatan untuk kegiatan bersama tanpa bersinggungan dengan rambu-rambu internal organisasi masing-masing. Ini semata-mata demi daerah kita,” pungkasnya. Red/Ben