BENGKULU | Setelah hampir setahun menggembleng ratusan pemuda Bengkulu menjadi atlet arung jeram, IMO-Indonesia DPW Bengkulu kini tengah menyiapkan Lomba Wisata Arung Jeram.
Lomba ini, selain sebagai ajang kenaikan peringkat dan pemberian reward terhadap puluhan tim atlet arung jeram yang telah dilatih selama ini, juga sebagai ajang giat bareng seluruh klub arung jeram di Bumi Rafflesia.
Semula, pada lomba berlokasi di Jeram Kandang Macan, Batu Balai, Sungai Bengkenang, Kabupaten Bengkulu Selatan ini hanya akan digelar tiga kategori, yakni head to head, speed/sprint, dan slalom.
Namun kemudian ditambah kategori guide. “Ini kategori baru di dunia arung jeram Indonesia, dan baru kali ini kita coba masukkan dalam kejuaraan,” ungkap Ketua IMO-Indonesia DPW Bengkulu, Ersan, Minggu (25/4) sore.
Dia menjelaskan, kategori guide digagas setelah IMO Bengkulu bersama empat rekanan penyelenggara mengkolaborasi tiga event tahunan Dayung Serunting, yakni Ayiak Riak Championship (ARC), Rafting Vaganza (RV), dan Festival Miss Rafting Vaganza (MRV).
Nominator tertinggi MRV akan dititah menjadi duta wisata yang akan berkiprah kurun setahun di Ekowisata Serunting sebagai talent promosi wisata.
“Karena pemilihannya dikolaborasi dalam event lomba arung jeram, MRV (ratu kecantikan calon duta wisata-red) akan berada di atas perahu karet bersama atlet arung jeram lainnya pada kategori guide,” papar Ersan.
“Dengan begitu, kategori guide diharapkan mampu memadukan unsur olahraga minat khusus (arung jeram-red) dan pariwisata dalam satu momen,” timpalnya.
Memperebutkan hadiah total Rp60 juta plus beasiswa strata 1 bagi MRV, dari aspek olahraga lomba ini didedikasikan menyaring atlet-atlet tangguh yang akan mewakili Provinsi Bengkulu di berbagai kejuaran nasional, termasuk PON mendatang.
“Kita menarget terjaring 100-150 atlet yang akan disiapkan menghadapi berbagai kejuaraan. Bahkan selama ini Bengkulu belum pernah kirim atlet untuk Cabor ini (arung jeram-red) mengikuti PON, jadi berikutnya kita akan kirim,” pungkas Ersan.
Guna menyukseskan lomba yang akan digelar 29-30 Mei tersebut, IMO-Indonesia DPW Bengkulu menggandeng Perhimpunan Aranyacala (Pary) Universitas Trisakti, Riam Jeram Sukabumi, serta Dayung Serunting dan KompolmasTV sebagai penyelenggara bersama.
Sejak sebulan terakhir, Riam Jeram Sukabumi telah mengirim satu tim pelatih untuk pengetatan sistem latihan, sekaligus menjadi assesor teknis dan juri lomba.
Mengingat situasi pandemi Covid-19, jadwal lomba masih bersifat tentatif, beberapa persyaratan teknis lomba juga tengah digodok sedemikian rupa bersama Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) untuk mengurai potensi kerumunan penonton.
Lokasi lomba adalah jeram ekstrim ber-grade 5 (riskan diarungi rafter non atlet), tepatnya di Jeram Kandang Macan, Batu Balai.
Disebut Kandang Macan karena di pinggiran sungai masih terdapat habitat macan tutul yang sesekali menampakkan diri kepada para rafter.
Melalui Ekspedisi Bengkenang, November tahun lalu, IMO-Indonesia DPW Bengkulu bersama organisasi binaannya (Dayung Serunting), adalah tim perdana sepanjang sejarah yang sukses mengarungi jeram sepanjang 60 kilometer ini.
Kini, delapan obyek unik di sepanjang DAS Bengkenang tengah dirintis menjadi destinasi wisata oleh IMO DPW Bengkulu bersama TNI, Polri, Dayung Serunting dan Pokdarwis setempat. Red/Ben