JAKARTA | Pasca merampungkan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) desa digital bagi 2040 operator website desa, Ikatan Media Online (IMO) Indonesia bakal segera meluncurkan Majalah Desa Digital.
Semula, Diklat operator website desa ini ditargetkan hanya membidik 30 desa terpilih yang telah memiliki website desa sendiri di Provinsi Bengkulu sebagai wilayah pilot project.
Namun setelah melihat derasnya permintaan para pendaftar, IMO-Indonesia memberi kelonggaran hingga 2040 calon operator website desa bisa dilayani.
Bahkan, para peserta ini bukan lagi dari wilayah pilot project (Provinsi Bengkulu) saja, melainkan sudah menembus 18 provinsi lainnya.
Sehingga sesi empat hari tatap muka ditiadakan, Diklat terpadu ini 100 persen digelar secara virtual.
IMO-Indonesia DPW Bengkulu sebagai inisiator sekaligus pengelola teknis Diklat mengabarkan, capaian pelatihan terhadap 2040 peserta tersebut hingga Kamis (27/5/2021) sudah melampaui 70 persen, sejak digelar Rabu (19/5) lalu.
Artinya, paling lama seminggu ke depan seluruh peserta diyakini sudah mampu mengikuti ujian akhir dan dinyatakan siap menjadi operator IT terampil bagi wesite desa masing-masing, atau minimal bisa mengelola website sendiri yang diberikan penyelenggara secara gratis.
Majalah Desa Digital
Mengusung konsep program terpadu berkelanjutan, Diklat operator website desa ini akan disusul pengorbitan majalah desa digital yang dapat diakses melalui situs desa.zone —salah satu media online anggota IMO— atau aplikasi ZONA DESA di Google Playstore.
Majalah digital ini berisi tutorial pembuatan, pengoperasian, maintenance, hingga modifikasi website desa agar benar-benar mampu menjawab kebutuhan digitalisasi pelayanan seluruh masyarakat desa.
Bagian paling penting, majalah digital ini berisi seluruh petunjuk manual atau tutorial tatakelola keuangan desa dan sistem pelaporannya, disertai informasi-informasi teraktual seputar regulasi dan kebijakan terkait pemerintahan desa.
Sementara versi cetak sendiri, majalah ini akan diterbitkan tiga bulan setelah versi digital resmi diluncurkan.
Ketua Umum IMO-Indonesia Yakub Ismail menegaskan, meski tetap menjadikan Provinsi Bengkulu sebagai wilayah pilot project, tapi baik Diklat Terpadu Operator Website Desa maupun Majalah Desa Digital tetap ditargetkan mampu sukses secara nasional.
“Selain sebagai wujud andil IMO-Indonesia dalam gerakan desa membangun, dua program ini juga sebagai pengayaan produk kreatif di dunia usaha media online,” ujarnya di Jakarta, Kamis (27/5) malam.
Menariknya, lanjut Yakub, program berskala nasional ini justru diinisiasi oleh DPW yang bermarkas bukan di sekitar ibukota provinsi.
Melainkan di Ekowisata Serunting, sebuah kawasan danau legendaris di pelosok Kabupaten Bengkulu Selatan yang dirintis dan dikelola menjadi destinasi wisata oleh IMO-Indonesia DPW Bengkulu bersama institusi Polri setempat. Red/Ben