Jakarta – Membangun organisasi badan usaha media bukanlah hal mudah. Semua butuh keseriusan dan kekompakan untuk bisa maju.

Belum lagi, adanya ketentuan yang harus dapat dipenuhi organisasi bersangkutan agar mampu survive dan sesuai regulasi berlaku.

Tidak hanya itu, organisasi juga harus bisa menjadi rumah besar bagi pelaku usaha di bidang media untuk menjadi maslahat bagi banyak pihak.

Kaitannya dengan itu, Ikatan Media Online (IMO)-Indonesia sebagai salah satu organisasi badan usaha pers tanah air telah banyak melewati lika liku maupun rintangan selama bertahun-tahun.

Ketua Umum IMO – Indonesia Yakub F. Ismail bertutur bahwa organisasinya sejauh ini telah melangkah dengan susah payah demi terus bertahan di tengah tantangan dan dinamika pers tanah air.

“Enam tahun perjalanan Ikatan Media Online (IMO) Indonesia dalam merintis organisasi badan usaha memang tidak mudah. Namun, semua itu dilakukan dengan gigih dan semangat untuk bersama-sama membesarkan dan merawat organisasi ini sehingga mampu bertahan hingga sekarang,” kata Yakub di Jakarta, Jumat (10/11/23).

Yakub juga mengapresiasi semangat dan kekompakan yang ditunjukkan rekan-rekan pengurus dalam membangun IMO-Indonesia.

“Alhamdulillah, berkat semangat dan kekompakan rekan-rekan semua, IMO-Indonesia mampu bertahan dan tumbuh menjadi organisasi badan usaha pers yang cukup besar dan terkemuka di Indonesia,” ujarnya.

Ia menyebut, saat ini keanggotaan IMO-Indonesia terus bertambah di berbagai daerah seiring pesatnya perkembangan industri pers tanah air.

“Alhasil kini upaya itu mulai nampak membuahkan hasil, di mana ratusan anggota IMO-Indonesia sebagaimana dapat dilihat dalam situs https://imo-indonesia.com/peta-sebaran-imo/ yang mana akan segera diajukan kepada Dewan Pers untuk dapat memenuhi organisasi yang terverifikasi sehingga dapat menjadi konstituen,” ungkapnya.

Ia mengaku semua perjuangan yang telah dilewati tidak mudah dan segampang membalik telapak tangan.

“Namun demikian tekad yang kuat untuk bisa menembus berbagai syarat akan menjadi modal baja bagi IMO-Indonesia yang akan terus berusaha memenuhi tahapan demi tahapan sebagaimana yang dipersyaratkan,” terangnya.

Meski perlu waktu untuk semua itu dapat terwujud, kata dia, yang paling penting untuk IMO-Indonesia adalah keberanian untuk memulainya.

“Dengan demikian dapat dipastikan perjalanannya, dan tentunya semua effortnya itu kembali kepada IMO-Indonesia. Hal tersebut menjadi penting bagi IMO-Indonesia agar apa yang menjadi perjuangannya di sektor media online dapat sesuai dengan mekanisme yang ada dengan menempatkan wakilnya duduk sebagai salah satu anggota Dewan Pers ke depan,” pungkasnya. adm