Jakarta – Ikatan Media Online (IMO)-Indonesia mengajak seluruh media terutama media yang tergabung dalam organisasi IMO-Indonesia untuk menyemarakkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua Umum IMO-Indonesia Yakub F Ismail menilai ajakan agar media tanah air perlu menyambut momentum 2024 tak lain demi mengembalikan suara pers yang mulai tergerus oleh keberadaan lembaga-lembaga survei.
“Jika mencermati lebih dalam, eksistensi media sebetulnya mulai tergusur oleh lembaga survei utamanya dalam mengawal isu elektoralisme. Pasalnya, publik cenderung lebih tertuju pada survei ketimbang media massa,” kata Yakub di Jakarta, Sabtu (7/10/23).
Menurut Yakub, fenomena hilangnya marwah pers di hadapan lembaga survei menjelang Pemilu ini lantaran wacana elektabilitas yang tiada henti direproduksi oleh lembaga survei.
Sementara, kata dia, di waktu yang sama, peran media sebagai penjembatan informasi justru kurang menjadi atensi publik.
“Padahal, dari media lah publik mendapat informasi terkait rating popularitas atau elektabilitas figur-figur terkait. Tanpa media, hasil survei hanya akan menjadi laporan ekslusif yang kecil kemungkinan dikonsumsi publik,” ungkapnya.
Degradasi marwah pers ini menurutnya perlu segera diselamatkan melalui pemasifan peran pers dalam mengawal isu elektoral 2024.
“Jangan sampai momentum ini justru lewat dan membiarkan pengaruh besar pers tersubordinasi oleh lembaga-lembaga lain,” pungkasnya. adm